Rabu, 14 Juli 2010 | By: Kupu-kupu ungu

Lapar mengubah segalanya

Dulu, sewaktu aku SMA, banyak banget kegiatan ekstrakulikuler yang ada. Dari mulai Pramuka, Paskibrasa, Pencak silat, Rohis sampe yang hanya nongkrongi pinggir lapangan buat ngeliat pemain basket yang lagi latian.

Nah..Karena Aku termasuk cewek yang aktif tapi gak primitif, aku pun ambil yang Pencak Silat. Niat awal hanya pengen tau, gimana sih silat itu, sekalian olahraga tubuh (tapi dapat plus bonus memar sekujur tubuh).
Biasanya, kami latihan di rumah guru silat.Lumayan juga dari sekolah. 2 x ganti angkot. Jadi aku dan temenku - sebut aja ui. Masih junioran, 1 kelas dibawahku -, memang rajin atau masih maruk disuruh latihan. Sambil menyelam minum air, niatnya latian padahal ngeliat cowokers yang ada.

" Cuci mata kak,biar gak bosen kali kita, " kata ui bijak.

Okelah...Aku pun manut-manut aja. Padahal dalam ati udah girang,tu anak tau mana yang asik. tapi tetap gaya sok stay cool lah boi....(pura-pura gak butuh cowok).

Suatu hari yang berasa lain. Session latian kali ini berasaaa capek banget. Gak tau karena emang kurang enak body atau latiannya yang lumayan makin berat.

Pulangnya, sambil nunggu bus di PSP (sekarang sudah disulap jadi ramayana mall), berdua kami melepas lelah. Saat lelah,kadang-kadang kita mampu merasakan seolah kita memiliki ikatan emosional yang sama. Contohnya :

"capek kali ya ui...Lapar lagi".

"iya kak..Gak tau kenapa, ui pun merasa lapar".

Mata kami pun tertuju ke tukang sate terdekat, saling melihat kembali, tersenyum dan mengangguk. ( Itu kode 'ikatan emosional' kami kalau kelaparan dan niat beli makanan.) tanpa tunggu kode lain, kami pun memesan. Tapi waktunya mepet, jadwal bus mulai berangkat. Pesanan pun cuma bisa dibungkus.

Di dalam bus, beruntungnya sebelum bus sampai ke halte berikutnya, hanya kami berdua yang ada , . Jadi kira-kira kami memiliki waktu 5,475menit (kurang kerjaan yang ngitung ) untuk memakan pesanan tadi. Dengan aba-aba 1 x 8 dan formasi 4,4,2.. Kami pun mulai makan. Awalnya masih terliat 'cara makan terbaik ala cewek-cewek manis', tapi ketika jarak ke halte mulai dekat, makan pun jadi serabutan. Mana tadi gak sempat beli air minum. Nyeret..Nyeret dah...Yang penting gak lapar dan malu kalo ntar terliat para penumpang bus di halte itu.

Sukurnya, Waktunya pas..Sambil berlinangan air mata (efek tersedak lontong karena gak minum.) kami pun selesai makan ketika bus pas nyampe halte. Dengan gaya 'kayak-gak-rakus-dalam-5,475 menit', kami pun stay cool, sok diam gitu (padahal diamnya juga karena masih nyeret).

Setelah 3 menit terdiam, lalu aku tertawa. Ui pun tertawa. Ternyata otak kami baru loading, kalo kami baru saja menjadi 'cewek pemakan segala dalam waktu yang sesingkat-singkatnya tanpa air minum'.

Hahahaha...Cewek kok gak ada manis-manisnya. Mungkin jika di rekam dan kami meliat tayangan ulangnya, dipastikan kami akan mengatakan : " itu bukan kami, itu hanya orang yang mirip dengan kami. Mana mungkin kami seperti itu. Itu pasti rekayasa komputer".

Andai saja para lelaki melihatnya, yakinlah, kami hanya melakukan pada saat terdesak dan tidak selalu begitu kecuali terpaksa. Kami tetaplah cewek-cewek imut dan manis. Walau terkadang kalian melihaat sampul yang beda jauh dari isinya.Jadi,, Waspadalah...Waspadalah...

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.