Jumat, 17 September 2010 | By: Kupu-kupu ungu

Ibuku tersayang...!

Ibuku tersayang bukan lahir dari keluarga ningrat.
Bukan dari keluarga kaya
Bukan dari keluarga yang banyak harta. Tetapi Ia tak pernah marah dan menyalahkan keadaan.

Ibuku tersayang, tumbuh menjadi anak yang kuat.
Tak pernah manja walau menjadi anak bungsu.
Tak banyak meminta meski tiap orang memiliki keinginan lebih untuk hidup enak.

Ibuku tersayang, bersahabat dengan kesederhanaan.
Dengan cinta dan kasih sayang, dan menjadikannya istri,ibu yang begitu bersahaja.

Ibuku tersayang beranjak dewasa.
Tak pernah mengikuti mode berlebih layaknya zaman sekarang.
Tak pernah mengeluh untuk mencari penghasilan sendiri.
Panas matahari bukan musuh untuknya tetap melangkah menuju sekolah.

Ibuku tersayang tidak memiliki Gelar Amd, S.Sos, MPsi, atau gelar lain didepannya.
Beliau hanya mengecap sekolah rakyat yang merakyat dan hanya sampai SMA.
Tetapi Ia sukses dalam urusan Rumah Tangga.

Ibuku tersayang paling pintar tata boga.
Ibuku tersayang paling pintar akuntansi.
Ibuku tersayang paling pintar dekorasi.
Ibuku tersayang paling pintar sosialiasasi.
Dan begitu banyak kepintaran yang dimilikinya.

Ibuku tersayang tak pernah mengeluh masa sulit awal perubahan statusnya.
Pernikahan dan memiliki anak.
Dari sendiri hingga harus mengurus empat orang yang ada dirumah ini.

Ibuku tersayang hanya bilang, " Ibu senang jika kalian senang".

Dan itu menjadi pelajaran tambahan untukku menjadi seorang perempuan.



(tiba-tiba terlintas semua kecapekan ibu di rumah ini. Dan Ia tak pernah mau menyerah. )

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.